Kimia
desitaevasilawana05.blogspot.com
aisahnoer.blogspot.com
arinimila.blogspot.com
pejantantangguh20.blogspot.com
andrechoiru.blogspot.com
Fisika
elinadwi.blogspot.com
endangwa.blogspot.com
ayukusumad.blogspot.com
Biologi
fatimahbiologi.blogspot.com
fatmatri.blogspot.com
gigihsuryanto13.blogspot.com
kangmasman.blogspot.com
rohmaindah.blogspot.com
Matematika
irahefpytanawaworuntu.blogspot.com
safruty.blogspot.com
khodiyah.blogspot.com
khoirotunnisak19.blogspot.com
khusnul1903.blogspot.com
Bahasa Indonesia
kikiputrasangpemimpi.blogspot.com
lillarozzyasih.blogspot.com
lofitasari23.blogspot.com
lufitnisa.blogspot.com
palupi96.blogspot.com
Bahasa Inggris
additn.blogspot.com
zahrakhomar.blogspot.com
riskhilatifah.blogspot.com
rizha29.blogspot.com
sabtarieka.blogspot.com
vickywulan.blogspot.com
ceritayazin.blogspot.com
Senin, 28 Oktober 2013
Surat Cinta Fisika
Surat
Cinta dari Ahli Fisika
Semenjak bertemu denganmu,
energi statik benih cintamu telah mengejutkan gaya pegas jantungku, sehingga
jantungku berdetak tak beraturan bagaikan gelombang bunyi gendang yang tak
beraturan saat aku berada beberapa meter darimu. Refleksi cahaya cintamu telah
membunuh urat mataku sehinga membiaskan bayangan wajahmu yang selalu di otakku.
Pancaran Radiasi Pesonamu membuat otakku tidak bisa berpikir rasional, sehingga elektromagnet dalam hatiku terpengaruh gelombang magnet cintamu. Sejak Saat itu, atom-atom penyusun cinta ini kian mengumpul karena gaya listrik statik dan energi Potensial di hatiku.
Saat jauh darimu, partikel-partikel cintaku tidak bisa diam sehinga melakukan tumbukan-tumbukan lenting sempurna dan menghasilkan energi rindu dengan rumus E = MC2, yang mana M adalah Masa waktu dimana semakin lama semakin jauh darimu maka energi rinduku semakin bertambah besar. Sedangkan C adalah Cintaku padamu yang berbanding lurus dengan Energi rinduku.
Usaha untuk memberikan gaya lorenzt-ku padamu telah kuberikan dengan FL = i B Sin ØØ. Mudah-mudahan dengan penurunan rumus cintaku padamu dapat memahami pemuaian cintaku padamu dan peningkatan massa jenis cintaku agar tekanan cinta dalam hatiku bisa setimbang setelah bereaksi dengan cahaya cintamu. Dimana bila FL adalah gaya cintaku padamu akan berbanding lurus dengan i (arus listrik cintaku) dan B adalah besarnya medan magnet dalam hatiku dan arah sudut refleksi cinta dengan Sin.
Pancaran Radiasi Pesonamu membuat otakku tidak bisa berpikir rasional, sehingga elektromagnet dalam hatiku terpengaruh gelombang magnet cintamu. Sejak Saat itu, atom-atom penyusun cinta ini kian mengumpul karena gaya listrik statik dan energi Potensial di hatiku.
Saat jauh darimu, partikel-partikel cintaku tidak bisa diam sehinga melakukan tumbukan-tumbukan lenting sempurna dan menghasilkan energi rindu dengan rumus E = MC2, yang mana M adalah Masa waktu dimana semakin lama semakin jauh darimu maka energi rinduku semakin bertambah besar. Sedangkan C adalah Cintaku padamu yang berbanding lurus dengan Energi rinduku.
Usaha untuk memberikan gaya lorenzt-ku padamu telah kuberikan dengan FL = i B Sin ØØ. Mudah-mudahan dengan penurunan rumus cintaku padamu dapat memahami pemuaian cintaku padamu dan peningkatan massa jenis cintaku agar tekanan cinta dalam hatiku bisa setimbang setelah bereaksi dengan cahaya cintamu. Dimana bila FL adalah gaya cintaku padamu akan berbanding lurus dengan i (arus listrik cintaku) dan B adalah besarnya medan magnet dalam hatiku dan arah sudut refleksi cinta dengan Sin.
Cerita Fisika
Seorang guru fisika yang menghabiskan sisa liburannya ke desa. Di desa
dia pergi ke alun-alun desa, di sana dia bertemu dengan seorang tukang becak.
Beliau naik becak pergi keliling desa. Setelah pergi berkeliling-keliling
alun-alun, tukang becak itu bertanya kepada guru tersebut.
"Pa kita mau pergi kemana ?, kita sudah keliling sampai 6 kali". tanya si tukang becak itu dengan heran.
Guru itu menjawab dengan pertanyaan. "Pak, bapak pernah sekolah ?".
"Pernah sampai SMP, kenapa memangnya pak?", tanya tukang becak yang semakin penasaran.
"Berarti bapak pernah belajar fisika ?" tanya guru itu.
"Iya, memang kenapa?". dengan nada kesal tukang becak itu menjawabnya.
Guru itu menyuruh tukang becak untuk berhenti di tempat awal dia naik dan berkata,
"Pak, pernah belajar tentang perpindahan posisi?".
"Pernah" jawab tukang becak itu.
"Kalau begitu, bapak tau kalau saia tidak melakukan perpindahan posisi atau bisa di bilang perpindahan posisi saya nol berarti saya tidak perlu membayar ongkos becak ini karna saya tidak berpindah sama sekali dari tadi.." jawab guru.
"Pa kita mau pergi kemana ?, kita sudah keliling sampai 6 kali". tanya si tukang becak itu dengan heran.
Guru itu menjawab dengan pertanyaan. "Pak, bapak pernah sekolah ?".
"Pernah sampai SMP, kenapa memangnya pak?", tanya tukang becak yang semakin penasaran.
"Berarti bapak pernah belajar fisika ?" tanya guru itu.
"Iya, memang kenapa?". dengan nada kesal tukang becak itu menjawabnya.
Guru itu menyuruh tukang becak untuk berhenti di tempat awal dia naik dan berkata,
"Pak, pernah belajar tentang perpindahan posisi?".
"Pernah" jawab tukang becak itu.
"Kalau begitu, bapak tau kalau saia tidak melakukan perpindahan posisi atau bisa di bilang perpindahan posisi saya nol berarti saya tidak perlu membayar ongkos becak ini karna saya tidak berpindah sama sekali dari tadi.." jawab guru.
Senin, 07 Oktober 2013
ipa fisika
ARUS LISTRIK
Dalam
konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak
sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif yang juga
mudah bergerak.
Bila dalam
konduktor ada medan listrik; maka muatan muatan tersebut bergerak dan gerakan
dari muatan-muatan ini yang dinamakan arus listrik.
Arah arus
listrik siperjanjikan searah dengan gerakan
muatan-muatan positif.
Bila medan
yang menyebabkan gerakan-gerakan muatan tersebut arahnya tetap; akan dihasilkan
arus bolak-balik secara harmonik, hasilkan arus bolak-balik (AC- Alternating
Current).
* KUAT
ARUS.
Kuat arus (
i ) di definisikan sebagai :
Jumlah
muatan yang mengalir melalui suatu penampang persatuan waktu.
Karena arah
arus adalah searah dengan arah muatan positif, maka jumlah muatan yang lewat
adalah jumlah muatan positif.

dq = jumlah
muatan (Coulomb)
dt = selisih waktu (detik)
i = kuat arus
Satuan dari
kuat arus adalah Coulomb/detik yang tidak lain adalah : Ampere.
Ditinjau
dari dari suatu konduktor dengan luas penampang A dalam suatu interval dt; maka
jumlah muatan yang lewat penampang tersebut adalah jumlah muatan yang terdapat
dalam suatu silinder dengan luas penampang A, yang panjangnya V dt.

Bila n
adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel.
dq
= n.e.V.A.dt
sehingga
diperoleh besarnya :

Rapat arus J didefinisikan sebagai
kuat arus persatuan luas.

* HUKUM OHM
Hubungan
antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu konduktor dapat diterangkan
berdasarkan hukum OHM.
Dalam suatu
rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara
kedua ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat
konduktor tersebut.
Hambatan
kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”.


I = kuat arus
VA
- VB = beda potensial titik A dan titik B
R = hambatan
Besarnya
hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam
R = r

R =
hambatan
|
satuan =
ohm
|
L =
panjang konduktor
|
satuan =
meter
|
A = luas
penampang
|
satuan =
m2
|
r = hambat
jenis atau resistivitas
|
satuan =
ohm meter
|
Dari
hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Hambatan berbanding lurus dengan panjang konduktor.
2.
Hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang
konduktor.
3.
Hambatan berbanding lurus dengan resistivitas atau hambat jenis dari konduktor
tersebut.
Harga dari
hambat jenis/resistivitas anatara nol sampai tak terhingga.
r = 0 disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor
ideal).
r = ~
disebut penghantar jelek (isolator ideal).
Hambatan
suatu konduktor selain tergantung pada karakteristik dan geometrik benda juga
tergantung pada temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga resistivitas
suatu konduktor adalah tergantung pada temperatur.

Grafik
hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan :
r(t) = r0 + at + bt 2 + ...
r(t) =
hambat jenis pada suhu t 0 C
r0 = hambat jenis pada suhu 0 0 C
a, b = konstanta.
Untuk suhu yang tidak terlampau
tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang lebih tinggi dapat diabaikan
sehingga diperoleh :


Karena hambatan
berbanding lurus dengan hambat jenis, maka diperoleh :
R(t) = R0 ( 1 + a.t )
* SUSUNAN HAMBATAN (TAHANAN)
Beberapa
tahanan dapat disusun secara :
·
Seri
·
Paralel
·
Kombinasi seri dan paralel
SUSUNAN
SERI

Bila
tahanan-tahanan : R1, R2, R3, ...
disusun
secara seri, maka :
Kuat arus
(I) yang lewat masing-masing tahanan sama besar :
¾® i = i1 = i2 = i3
= ....
¾® VS = Vad = Vab +
Vbc + Vcd + ...
¾® RS = R1 + R2
+ R3 + ...
SUSUNAN PARALEL

Bila
disusun secar paralel, maka :
¾® Beda potensial pada masing-masing ujung
tahanan besar ( VA = VB ).
¾® i + i1 + i2 + i3
+ ....
¾® 

ALAT UKUR KUAT ARUS, BEDA TEGANGAN DAN TAHANAN
* Jembatan
wheatstone
Dipakai
untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar.

Jembatan
wheatstone terdiri dari empat tahanan disusun segi empat dan Galvanometer.
·
R1 dan R2 biasanya diketahui
besarnya.
·
R3 tahanan yang dapat diatur besarnya
sehingga tidak ada arus yang mengalir lewat rangkaian B-C-G (Galvanometer).
·
RX tahanan yang akan diukur besarnya.
Bila arus
yang lewt G = 0, maka :
RX . R2 = R1 . R3

* AMPEREMETER/GALVANOMETER.
Alat ini :
·
Dipakai untuk mengukur kuat arus.
·
Mempunyai hambatan yang sangat kecil.
·
Dipasang seri dengan alat yang akan diukur.
Untuk
mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan
SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut
AMMETER)

Sebuah
Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere dan tahanan dalam Rd
Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere
harus dipasang Shunt sebesar :

* VOLTMETER.
Alat ini :
·
Dipakai untuk mengukur beda potensial.
·
Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar.
·
Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak
diukur potensialnya.
Untuk
mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan
seri dengan Voltmeter.

Untuk
mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang
tahanan depan (RV):
Rv = ( n -
1 ) Rd Ohm
ENERGI LISTRIK (HUKUM JOULE)
Karena
gerakan muatan-muatan bebas yang menumbuk partikel yang tetap dalam penghantar,
maka terjadi perpindahan energi kinetik menjadi energi kalor, sehingga penghantar
menjadi panas.
Hubungan
antara gerakan muatan yang disebabkan oleh kuat medan dengan panas yang
ditimbulkan, berdasarkan JOULE :
1.
Tahanan kawat penghantar.
2.
Pangkat dua kuat arus dalam kawat penghantar.
3.
Waktu selama arus mengalir.

W = i 2
. r . t = V . i . t Joule
Dengan :
W
= Jumlah Kalor (Joule).
i
= Kuat arus yang mengalir (Ampere).
r
= Tahanan kawat penghantar (Ohm).
t
= Waktu (detik).
V
= Beda potensial antara dua titik A dan B (Volt).
Karena : 1
kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24
Kalori
W = 0,24 i 2
. r . t = 0,24 V . i . t Kalori
DAYA (EFEK ARUS LISTRIK)
Daya adalah
banyaknya usaha listrik (energi listrik) yang dapat dihasilkan tiap detik.

DAYA
joule/detik

atau
(Volt -Ampere =
Watt)

RANGKAIAN ARUS SEARAH
Arus searah
dapat diperoleh dari bermacam-macam sumber, antara lain :
1.
Elemen Elektronika.
2.
Thermo elemen.
3.
Generator arus searah.
* Elemen Elektrokimia
Adalah
elemen yang dapat menghasilkan energi listrik dari energi kimia selama reaksi
kimia berlangsung. Elemen ini terdiri dari elektroda-elektroda positif (ANODA),
elektroda negatif (KATODA) dan elektrolit.
Mcam-macam
elemen elektrokimia.
a)
Elemen PRIMER : elemen ini membutuhkan pergantian bahan
pereaksi setelah sejumlah energi dibebaskan melalui rangkaian luar misalnya :
Baterai.
Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi
yaitu tertutupnya elektroda-elektroda sebuah elemen karena hasil reaksi kimia
yang mengendap pada elektroda-elektroda tersebut.
Untuk
menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat depolarisator.
Berdasarkan
ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen primer :
1.
Elemen yang tidak tetap; elemen yang tidak mempunyai
depolarisator, misalnya pada elemen Volta.
2.
Elemen tetap; elemen yang mempunyai depolarisator.
misalnya :
pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.
b)
Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat memperbaharui bahan
pereaksinya setelah dialiri arus dari sumber lain, yang arahnya berlawanan
dengan arus yang dihasilkan, misalnya : Accu.
Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen
ini sebagai Katoda adalah Pb; sedangkan sebagai Anode dipakai PbO2
dengan memakai elektrolit H2SO4.
-
Banyaknya muatan yang dapat disimpan dalam akumulator
dinyatakan dalam tenaga akumulator (kapasitas akumulator) yaitu : Jumlah
maksimum muatan listrik yang dapat disimpan dalam akumulator.
Biasanya dinyatakan dalam :
Ampere - jam (Ah =
Ampere hour)
1 Ah = 3600 Coulomb.
-
Daya guna akumulator.
Tidak semua energi listrik yang dikeluarkan oleh
akumulator dapat dipergunakan, sehingga dikenal istilah daya guna efisiensi
rendeman = h, yaitu :

b)
Elemen BAHAN BAKAR : adalah elemen elektrokimia yang
dapat mengubah energi kimia bahan bakar yang diberikan secar kontinue menjadi
energi listrik.
Misalkan
: pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada penerbangan angkasa.
* Thermo Elemen
Adalah
elemen yang dapat menghasilkan energi listrik dari kalor dengan cara pemanasan
pada pasangan-pasangan logam tertentu. Dasar dari thermoelemen ini adalah
penemuan dari :
- Seebeck : yaitu mengenai terjadinya arus
listrik karena perbedaan suhu pada logam.
- Peltier
: yang menemukan bahwa pada suhu yang sama, logam yang berlainan
mempunyai
kelincahan elektron bebas yang berbeda.
* Generator Arus Searah
Generator
adalah alat untuk menghasilkan listrik dari energi mekanik.